Beli drum dan memanfaatkannya untuk terapi

Mungkin selama ini kita berpikir bahwa drum adalah salah satu alat musik yang kurang banyak diminati, karena suaranya yang kadang terlalu keras, dan juga terkesan urakan. Namun usut punya usut, ternyata drum juga bisa menjadi salah satu alat musik yang dimanfaatkan dalam terapi kesehatan.

Beberapa waktu lalu, saya pertama kali mendengar mengenai seorang pemain perkusi profesional, pendidik musik bersertifikasi Orff, dan terapis musik. Itulah hal yang spesial saat kita beli drum saat ini, karena drum bisa digunakan sebagai alat terapeutik. Dan, perlu diketahui juga bahwa drum ada beragam jenis cara memainkan drum, mulai dari Drum Play, Drum Tradisional, Drum Interaktif Dipandu, Lingkaran Drum, Improvisasi Musikal, Improvisasi Klinis, dan Teknik Berorientasi.

Kita beli drum mungkin juga tak sampai terpikir untuk menggunakannya sebagai terapi, karena ketika kita atau sebagaian besar orang membayangkan "permainan drum", kebanyakan orang memikirkan Lingkaran Drum yang menggambarkan sebagai proses kelompok interaktif yang menggunakan berbagai alat drum dan perkusi. Meski lingkaran drum bisa digunakan untuk keperluan rekreasi, namun bisa digunakan untuk target tujuan lain tidak perlu menjadi musisi yang terlatih secara formal, tapi seharusnya dia memiliki beberapa keterampilan musik dan semacam pelatihan dalam fasilitasi drum.

Hal tersebut terbukti, pada bulan Desember 2010, sebuah penelitian dipublikasikan di jurnal Bukti Berbasis Komplementer dan Pengobatan Alternatif. Studi ini melihat keefektifan program drum di LA yang disebut "Beat the Odds". Program ini ditujukan untuk kaum muda berpenghasilan rendah dan mengintegrasikan kegiatan drum dengan konseling untuk membantu mendorong pertumbuhan dan perkembangan siswa. Hasilnya mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan drum menyebabkan peningkatan sosial dan emosional yang signifikan bagi siswa yang terlibat, jadi jangan berpikir drum hanya sebagai alat musik dan beli drum hanya dilakukan oleh musisi untuk bermusik.